Laman

Minggu, 19 Oktober 2014

pengembara

Rasulullah SAW pernah bersabda: "hiduplah di dunia (ini) seolaholah engkau adalah seorang asing atau pengembara". HR. Tirmidzi.
Seorang asing yang sedang tidak tinggal di rumahnya sendiri akan merasa serba tidak enak dalam menjalankan aktivitasnya. Perasaan rikuh serta sungkan terhadap tuan rumah dan yang semisalnya pasti berkecamuk dalam benaknya. Karenanya, ia akan selalu berhatihati dalam bersikap dan mempunyai kecenderungan untuk tidak berlaku seenak dan semau gue.
Sikap yang diterapkan ini tentu sama sekali berbeda dengan sikapnya ketika ia sedang berada di rumahnya sendiri.
Nah, di dunia ini, kitalah orang asing itu. Karenanya, kita harus menjaga sikap dan perilaku serta menanamkan perasaan sungkan kepada 'sang pemilik rumah': Allah SWT.
Kita juga harus menganggap diri kita sebagai seorang pengembara (yang sedang menempuh sebuah perjalanan jauh). Artinya, meskipun di tengah perjalanan kita berhenti karena ada hajat (makan, minum, MCK, dan beristirahat sejenak), kita tidak akan terlena dengan berbagai kenikmatan (sesaat) tersebut. Setelah usai dan merasa cukup, kita pasti akan segera meneruskan perjalanan kita yang sempat terhenti ini. Karena kita tahu pasti bahwa berbagai kenikmatan (sesaat) yang kita nikmati di rest area ini bukanlah tujuan utama atau akhir dari perjalanan kita.
Hanya pengembara gemblung sajalah yang mau menginap serta bisa enakenakan di POM bensin selama beberapa hari dan tak segera melanjutkan perjalanannya yang masih jauh.
Semoga kita semua bukan termasuk pengembara gemblung tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar